Hay preeen……
Kali ini saya mau beri
penjelasan sedikit tentang cerpen. Oke langsung aja..
SELAMAT MEMBACA….
-Pengertian
Cerpen merupakan karangan fiktif yang berisi
sebagian kehidupan seseorang atau kehidupan yang diceritakan secara ringkas
yang berfokus pada suatu tokoh.
-Ciri-ciri
a.
Bersifat fiktif
b.
Panjang cerpen kurangdari
10.000 kata
c.
Habis dibaca dalam sekali
duduk
d.
Memiliki kesan tunggal
(aspek kehidupan)
e.
Bersifat padu,padat dan
intensif
f.
Terdapat konflik tetapi
tidak sampai menimbilkan perubahan nasib pelaku utama
g.
Hanya terdapat satu alur
saja
h.
Perwatakan/penokohan
dilukiskan secara singkat
-Unsur
intrinsik dan penjelasan
1. Alur
Rangkaian peristiwa yang
membentuk sebuah cerita
Bagian-bagian alur:
a.
Tahap penyituasian atau
pengantar/pengenalan
Tahap pembukaan cerita atau
pemberian informasi awal, terutama berfungsi untuk melandasi cerita yang
dikisahkan pada tahap berikutnya.
b.
Tahap pemunculan konflik
Tahap awal munculnya
konflik. Konflik dapat berkembang pada tahap berikutnya . Peristiwa-peristiwa
yang menjadi inti cerita semakin mencengangkan dan menegangan.
c.
Tahap klimaks
Konflik-konflik yang
terjadi atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas
puncak yang biasanya di alami oleh tokoh-tokoh utama.
d.
Tahap peleraian
Penyelesaian pada klimaks ,
ketegangan di kendurkan , konflik-konflik tambahan di beri jalan keluar,
kemudian cerita di akhiri, disesuaikan dengan tahap akhir di atas.
e.
Tahap penyelesaian
Konflik sdah
diatasi/diselesaikan oleh tokoh. Cerita dapatdi akhiri dengan gembira ata
sedih.
2. Tokoh
Tokoh adalah pelaku pada
sebuah cerita. Tiap-tiap tokoh biasanya memiliki watak , sikap, sifat dan
kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan/karakter. Dalam cerita terdapat
tokoh protagonis (tokoh utama), antagonis (lawan tokoh protagonis) dan tokoh
figuran / tokoh pendukung cerita.
3. Penokohan (perwatakan/karakterisasi)
Pemberian sifat pada
pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan,
dan pandangan tokoh terhadap sesuatu.
Ada 2 metode yang
digunakan:
a.
Metode analitik
Metode penokohan yang
memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, misal, pemarah,
penakut, sombong, pemalu, keras kepala.
b.
Metode dramatik
Metode penokohan yang tidak
langsung memaparkan atau menggambarkan sifat tokoh melalui:
1.
Penggambaran fisik
(berpakaian, postur tubuh, bentuk rambut, warna kulit)
2.
Penggambaran melalui
cakapan yang dilakukan tokoh lain
3.
Teknik reaksi tokoh lain
yang berupa pandangan, pendapat, sikap, komentar.
4. Latar
Latar merupakan keterangan
yang menyebutkan waktu, ruang dan suasana terjadinya peristiwa pada sebuah
karya sastra
Jenis-jenis latar :
a.
Latar waktu
ü Keterangan tentang kapan peristiwa itu terjadi . Misal,
pagi,siang, sore, malam.
b.
Latar tempat
ü Keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misal di rumah, di
sekolah.
c.
Latar suasana
ü Latar suasana menggambarkan peristiwa yang terjadi. Misal,
gembira, sedih romantis.
5. Sudut pandang
Posisi pengarang pada
sebuah cerita . Terdiri :
a.
Sudut pandang orang pertama
Menggunakan kata ganti
“aku” sebagai pelaku utamanya.
b.
Sudut pandang orang ke dua
Menggunakan kata ganti
“kamu” sebagai pelaku utamanya.
c.
Sudut pandang orang ke tiga
Menggunakan kata ganti “ia,
dia, mereka” sebagai pelaku utamanya.
d.
Sudut pandang campuran
Menggunakan kata ganti
“aku” dan “kamu” sebagai pelaku utamanya.
6. Tema
Gagasan utama/pikiran
pokok.
Tema merupakan pokok
pembicaraan yang mendasari cerita . Tema bersifat menjiwai keseluruhan cerita
dan mempunyai generalisasi yang umum, oleh karena itu, untuk menemukan tema
sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari seluruh cerita, tak hanya
bagian-bagian tertentu dari cerita. Tema sebagai salah satu unsur karya fiksi
sangat berkaitan erat dengan unsur-unsur yang lainnya.
7. Amanat
Pesan yang ingin
disampaikan pengarang melalui karyanya kepada pembaca / pendengar. Pesan bisa
berupa harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.
CONTOH CERPEN…
AKU DAN MANTANKU
Baru sebulan aku
putus dengan pacarku. Meskipun dia masih ingin menjalin hubungan denganku lagi,
aku dengan tegas selalu menolaknya. Tapi keputusan itu benar-benar sulit untuk
dipertahankan.
Aku memutuskannya karena sesuatu hal yang
mungkin itu bukan kesalahannya seratus persen. Hanya saja aku ingin memutuskan
hubungan yang menjemukan ini. Meskipun demikian, kami masih terus bertemu
setiap hari. Karena kami memiliki jadwal kuliah yang sama, dan kami selalu
sekelas. Contohnya hari ini, aku dengan susi
mantanku sekelas di mata kuliah ekonomi
bisnis. Susi selalu saja memilih tempat
duduk tepat disebelahku. Minggu lalu, kami sekelas diminta untuk membuat
kelompok. Masing-masing kelompok harus terdiri dari lima orang dan hanya ada
satu kelompok yang terdiri dari enam orang. Kemudian, kelompok itu diberi tugas
yang harus dikumpulkan hari ini. Yang jadi masalah adalah minggu lalu aku tidak
mengikuti kelas.“Maria, apa kamu sudah mengerjakan tugas? Kau sekelompok dengan siapa?” Tanya Martin temanku ketika aku baru memasuki kelas dan duduk di sebelahnya.
“Ada tugas? Kelompok apa?” Tanyaku bingung. Aku benar-benar terlalu meremehkan mata kuliah ini, sampai-sampai aku tidak berusaha menghubungi temanku untuk meminjam catatan minggu lalu.
“Tugas untuk mencari data perusahaan.” Kata Martin.
“Lalu kelompoknya?” Tanyaku kaget.
“Tiap kelompok hanya boleh lima orang, hanya satu kelompok saja yang enam orang.” Martin menjelaskan kepadaku.
Jantungku berdebar kencang, ketakutanku akan bayangan tidak lulus mata kuliah ekonomi bisnis menghantuiku.
“Bisakah aku masuk dalam kelompokmu?” Tanyaku kepada Martin.
“Maafkan aku Maria, bukannya aku tidak mau menolongmu, hanya saja kelompokku sudah lima orang jumlahnya.” Kata Martin hati-hati.
“Baiklah. Thank’s Martin.” Kataku kecewa.
Tak lama kemudian Susi memasuki ruang kelas dengan membawa tugasnya. Susi memilih tempat duduk di sebelahku persis. Aku yang ketakutan tidak mempedulikan Susi.
“Ada apa denganmu Maria? Wajahmu pucat sekali.” Tanyanya menunjukkan kekhawatiran.
“Tidak, hanya saja aku tidak tahu bahwa ada tugas, dan aku tidak mendapat kelompok.” Kataku dengan cepat.
“Tenang saja, aku sudah mencarikan kelompok untukmu.” Katanya tenang.
“Apa?” Aku kaget mendengar kata-katanya, tapi kelegaan menghampiriku.
“Tapi aku kan belum membuat tugasnya.” Kataku bingung.
“Aku sudah menyelesaikan tugasmu. Jadi kau tenang saja.” Katanya pelan sambil memberikan tugas yang dipegangnya kepadaku.
Aku melihat nama kelompoknya, tidak ada nama susi disana.
“Kau sekelompok dengan siapa?” Tanyaku penasaran.
“Aku tidak punya kelompok. Tidak perlu mengkhawatirkan aku.” Katanya santai.
“Bagaimana mungkin kamu mengerjakan tugasku, tapi kamu sendiri tidak mempunyai kelompok?” Kejengkelanku menyembur keluar, tetapi aku merasakan ketenangan karena tidak perlu memikirkan aku akan mengulang mata kuliah ini lagi.
“Sudah tidak perlu khawatir.” Katanya mengingatkanku.
“Bagaimana tidak khawatir? Biar aku menuliskan namamu disini. Karena aku dengar ada satu kelompok yang berjumlah enam orang. Aku tidak tahu kelompok siapa itu, tapi aku akan menuliskan namamu disini.” Kataku sambil menulis namanya di baris paling bawah dari nama kelompok.
Akhirnya pelajaran itu akan segera di mulai, dosen kami memasuki ruangan dan meminta kami mengumpulkan tugasnya. Setelah tugas dikumpulkan semua, dosen kami memeriksa satu per satu dan semua tugas di terima, itu tandanya Susi diperbolehkan sekelompok denganku.
Sejak kejadian itu, aku jadi merasa tidak enak hati kepada Susi. Tetapi aku jadi melihat ketulusannya kepadaku. Akhirnya aku membuka hatiku lagi untuk Susi, setelah aku melihat pengorban yang dilakukannya untukku. Kami menjadi dekat kembali. Kami sering masuk ke kelas bersama, sering makan siang bersama, Susi juga sering mengantarku pulang. Sampai suatu hari aku memutuskan melanjutkan hubunganku dengan Susi kembali.
Aku bisa menerima Susi kembali karena pengorbanan yang dia lakukan untukku. Aku tidak tahu bagaimana jadinya andai saja dia tidak melakukan pengorbanan itu untukku.
Sekian dan semoga bermanfaat…
Wassalamu’alaikum wr. wb
nice banget makasih kak untuk penjelasannya
BalasHapusbeli kartu e money